DETAKPAPUA.COM, BIAK – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Barisan Merah Putih Republik Indonesia (BMP-RI) Kabupaten Biak Numfor, Frids Sem Arfayan menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Satgas Ops Damai Cartenz-2024 dan Polres Dogiyai atas keberhasilan mereka menangkap pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Paniai, Jemmy Magai Yogi.
Penangkapan tersebut terjadi pada Rabu (16/10/2024) dengan barang bukti berupa 104 butir amunisi yang disita dari tangan pelaku.
Frids Sem Arfayan berharap agar KKB atau Organisasi Papua Merdeka (OPM) Jemmy Magai Yogi yang terlibat dalam distribusi amunisi dari Nabire ke Paniai melalui wilayah hukum Polres Dogiyai, diproses hukum secara adil dan mendapatkan hukuman yang setimpal sesuai dengan tindakannya selama bergabung dengan KKB.
BACA JUGA: MAAIS HERLIK IMBURI Penyuplai Amunisi ke OPM Ditangkap Satgas Ops Damai Carten di Paniai
“Kami meminta agar pelaku diproses hukum berdasarkan catatan kriminalnya, sehingga keutuhan NKRI di tanah Papua tetap terjaga. Hal ini demi keadilan dan kesejahteraan masyarakat Papua, khususnya di wilayah Kabupaten Nabire dan Dogiyai,” kata Frids dalam keterangan tertulisnya yang diterima detakpapua.com, Senin (21/10/2024).
Frids kembali memberikan apresiasi kepada Kepala Operasi Damai Cartenz-2024, Brigjen Faisal Ramadhani, dan Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Bayu Suseno yang telah memberikan informasi kepada masyarakat melalui media terkait penangkapan Jemmy Magai Yogi.
“Semoga dengan penangkapan ini, anggota KKB lainnya dapat sadar dan kembali ke pangkuan NKRI,” harapnya.
BACA JUGA: Pentolan OPM Paniai Jemmy Magai Yogi Tiba di Polda Papua, Dikawal Ketat
Ia juga menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang, tidak terprovokasi, dan bersama-sama menjaga persatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika di Papua.
“NKRI harga mati! Kita Papua, kita NKRI, merdeka merdeka!” ujar Frids.
Terpisah, Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz-2024, Kombes Pol Bayu Suseno menegaskan, Satgas Ops Damai Cartenz-2024 akan terus melakukan penegakan hukum terhadap KKB di Papua. (*)