DETAKPAPUA.COM, DENPASAR – Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Bali, Ustadz Bambang Santoso, bersama Yayasan Masjid Pantai Nusantara (YMPN), melakukan audiensi resmi dengan Pangdam IX/Udayana, Mayjen TNI Piek Budyakto, dan Gubernur Bali, I Wayan Koster, pada Kamis, 24 Juli 2025.
Pertemuan ini menjadi langkah konkret dalam membangun masjid sebagai pusat ketahanan budaya dan memperkuat harmonisasi sosial di Bali melalui kolaborasi lintas sektor.
Dalam audiensi tersebut, Ustadz Bambang Santoso menegaskan pentingnya memperluas peran masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga pusat pemberdayaan umat. Ia memperkenalkan konsep Smart Mosque—masjid modern yang mengintegrasikan fungsi edukasi, ekologi, ekonomi umat, empati sosial, dan hiburan edukatif (edutainment). Konsep ini selaras dengan nilai-nilai Islam rahmatan lil ‘alamiin sekaligus menjawab tantangan zaman.
BACA JUGA: Tamil Festival Indonesia 2025: Konser Musik Tamil Terbesar di Indonesia Hadir di Medan
Festival Budaya Masjid Pantai Bali 2025
Sebagai tindak lanjut, DMI Bali bersama YMPN akan menggelar Festival Budaya Masjid Pantai Bali 2025 pada 21–24 Agustus 2025 di Desa Cupel, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Bali. Festival ini akan menjadi ruang ekspresi budaya Islam yang damai, berpadu dengan kearifan lokal Bali, sekaligus mendorong pemberdayaan masyarakat pesisir dan pemerataan destinasi pariwisata.
Gubernur Bali, I Wayan Koster, menyampaikan apresiasinya atas langkah DMI Bali. “Festival Budaya Masjid Pantai Bali adalah contoh nyata peran umat Islam dalam merawat harmoni dan budaya Bali,” ujarnya.
Mayjen TNI Piek Budyakto, Pangdam IX/Udayana, menyambut baik inisiatif ini dan menegaskan kesiapan TNI untuk mendukung gerakan kebudayaan berbasis keagamaan yang inklusif. “Ini adalah upaya mempertahankan keharmonisan dalam keberagaman. TNI siap berdiri bersama masyarakat,” tegasnya.
Audiensi ini menjadi tonggak penting dalam memposisikan masjid sebagai episentrum peradaban yang menyatukan aspek spiritual, sosial, dan budaya. Dengan kolaborasi strategis ini, DMI Bali berharap dapat membangun narasi baru tentang peran masjid yang aktif dalam menciptakan masyarakat inklusif, toleran, dan berdaya di Bali. (*)