DETAKPAPUA.COM – Papuana Rosalia Petegau adalah satu di antara mahasiswa yang berhasil meraih gelar sarjana. Papuana adalah anak muda dari daerah 3T Indonesia (tertinggal, terdepan, dan terluar).

Papuana harus rela jauh meninggalkan rumah dan keluarga demi menggapai mimpinya.

Berkat semangat dan perjuangannya, akhirnya pendidikan S1-nya berbuah manis.

Dara kelahiran 31 Maret 2001 ini telah lulus Sarjana dari Fakultas Peternakan (Fapet) Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (20/11/2024) kemarin.

Anak ke-2 dari 3 bersaudara ini merasa bersyukur dirinya bisa kuliah dan akhirnya lulus dari salah satu kampus terbaik di tanah air.

“Sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari keluarga besar Fapet UGM. Saya banyak belajar dari para dosen dan teman-teman di sini,” terang Papuana.

BACA JUGA: KISAH HARU, Siswa Ini Bawa Pulang Makan Gratis ke Rumah: Untuk Mama!

Ingin Memelihara Sapi dengan Baik

Papuana yang berasal dari Kabupaten Mappi Papua Selatan ini mengakui tidak semua orang bisa menempuh studi di UGM.

Apalagi, mereka yang berasal dari daerah luar Jawa seperti Papua. Maka saat diterima masuk melalui jalur Ujian Mandiri tahun 2020 silam, Papuana sangat bersyukur.

“Saya dari SMA Negeri 1 Edera Bade Mappi. Kebetulan hanya 2 orang yang berasal dari satu SMA,” kata Papuana.

Tidak mudah memang untuk bisa masuk UGM saat itu. Tahun 2019 ia harus rela mengikuti les privat beberapa mata pelajaran di Yogyakarta selama 1 tahun sebelum akhirnya di tahun 2020 diterima di Fapet UGM.

Semangat dan tujuan Papuana kuliah di Fapet UGM cukup sederhana yaitu mencari ilmu bagaimana memelihara sapi dengan baik.

Hal ini cukup beralasan karena di daerahnya ternak sapi tidak terurus dengan baik.

“Sapi dibiarkan saja tidak diurus dan mencari makan seadanya. Kalau sakit ya akhirnya mati. Untuk itu saya tertantang untuk mencari ilmu bagaimana memelihara sapi dengan benar,” imbuhnya.

Salah satu tantangan selama mengenyam pendidikan di UGM adalah terkait Bahasa.

Ia harus banyak belajar dan bertanya kepada teman-teman mahasiswa lainnya ketika tidak paham bahasa terutama bahasa Jawa.

BACA JUGA: Bawa Perubahan Bagi Perempuan, Yubelina Enumbi: Ribka Haluk Kebanggaan Kami dari Gunung

Jalan Kaki 12 km untuk Sekolah

Sejak di bangku SMA Papuana memang bersemangat dalam mencari ilmu.

Ia harus rela jalan kaki menuju sekolahnya yang berjarak 12 Km dari rumah.

Hal ini dilakoninya tanpa banyak mengeluh mengingat kondisi keluarganya yang berasal dari keluarga sederhana.

Ayahnya adalah seorang petani yang terkadang bekerja serabutan sebagai pekerja bagasi kapal di pelabuhan. Sedangkan ibunya sudah meninggal dunia.

“Ya jalan kaki. Sekolah masuk pukul 07.30 sehingga dari rumah harus berangkat pukul 05.30,” kenang Papuana.

Kini selepas lulus kuliah, Papuana ingin kembali ke Mappi dan membesarkan daerahnya.

Ia sangat bersemangat untuk bisa menjadi seorang Kepala Dinas Peternakan di daerahnya kelak.

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Ir. R. Ahmad Romadhoni Surya Putra, S.Pt., M.Sc. Ph.D., IPU., ASEAN Eng, menilai Papuana Rosalia Petegau merupakan satu di antara mahasiswa yang aktif berorganisasi.

Papuana juga rajin di lapangan terutama terkait dengan riset sapi potong.

Romadhoni berharap nantinya Papuana bisa menerapkan ilmunya untuk mengembangan peternakan di Papua.

“Fapet UGM terbuka untuk siswa dari daerah 3T. Indonesia Timur adalah lumbung pangan dari hewan masa depan yang sangat terbuka untuk dikembangkan. Semoga Papuana bisa ambil peran di sana nantinya,” harap Romadhoni. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Tags:Ahmad Romadhoni Surya Putradetakpapua.comKabupaten MappiPapua SelatanPapuana Rosalia PetegauUniversitas Gadjah Mada (UGM)