DETAKPAPUA.COM, NABIRE – Yosephina Pigai resmi dilantik sebagai Ketua Kamar Adat Pengusaha (KAP) Papua Tengah periode 2025-2030 pada, Kamis (23/1/2025).

Pelantikan tersebut berlangsung di Aula LPP RRI, jalan Merdeka, Nabire dapat berjalan dengan aman dan lancar meskipun sempat diwarnai aksi protes.  

Sekadar diketahui, pelantikan dilakukan dengan prosesi adat pengalungan noken dan mahkota serta dilanjutkan dengan penyerahan pataka dari Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Setda Papua Tengah, Menase Kadepa.

Manase Kadepa mengatakan, Papua Tengah baru terbentuk 3 tahun, namun telah terbentuk organisasi yang menaungi pengusaha asli Papua. Hal ini merupakan kabar gembira bagi dirinya secara pribadi.

BACA JUGA: Bimtek Daya Saing, Herman Kayame: Pemuda adalah Fondasi Bangsa

“Kehadiran KAP ini menurut saya wow begitu. Artinya, kabar gembira karena itu (KAP) menjadi salah satu mitra kerja pemerintah,” kata Menase.

Dikatakan, KAP Papua Tengah dapat menjadi wadah untuk pengusaha kecil mulai dari pedagang kaki lima hingga pengusaha besar.

“Kami bangga, tapi harus sesuai dengan prosedur dan mekanisme terutama UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan,” ujarnya.

Untuk itu, dirinya meminta dalam kepengurusan yang baru dilantik, harus menjalin komunikasi yang baik antarpengurus dan segera mengurus kelengkapan berkas sebagai syarat legalitas organisasi di Kesbangpol.

Di tempat yang sama, Ketua Umum KAP Papua Musa Haluk mengatakan, tugas utama pengurus yang baru dilantik adalah melakukan pendataan seluruh pengusaha yang ada di Papua Tengah.

BACA JUGA: Situasi Mencekam Pasca-bentrok Pendukung Paslon Pilkada Paniai di Nabire

“Kalau tidak mendata, kita tidak punya data untuk dilihat. Sehingga, saya berpesan untuk mendata semua pengusaha Papua baik mama penjual noken, penjual pinang agar mereka bisa mendapatkan hak yang sama,” harap Haluk.

Haluk juga menegaskan, kepengurusan KAP Papua Tengah periode 2025-2030 sudah sah.

“Tidak ada dualisme, tigalisme, empatlisme, limalisme. Isme-isme itu tidak ada, yang itu hanya ada pada orang yang punya ego tinggi,” katanya.

“KAP tidak butuh orang pintar, tapi butuh orang yang konsisten untuk mengangkat harkat dan martabat orng asli Papua,” pungkasnya. (*)

Tags:detakpapua.comKAP Papua TengahMusa HalukNabirePapua TengahYosephin Pigai